Kala itu, Prabowo menyebut, bantuan untuk etnis Rohingya yang diberikan Indonesia hanyalah sekedar untuk pencitraan saja.
Riza lalu membandingkan Jokowi dengan Presiden Kedua RI Soeharto. Menurutnya, Soeharto lebih berani daripada Jokowi dalam menghadapi situasi seperti ini. "Saat terjadi pembantaian di Bosnia, Soeharto datang langsung ke negara pecahan Yugoslavia itu. Sedangkan, Jokowi justru tidak datang ke Myanmar," kata dia.
Riza yakin, kebesaran Indonesia akan lebih terlihat jika Presiden Jokowi datang langsung memberikan bantuan untuk muslim Rohingya tersebut. "Pak Harto (Soeharto) aja berani ke medan perang loh, kalau ke Myanmar tuh bukan medan perang itu, bukan pertempuran itu, itu pembasmian, datang. Itu yang dimaksud Prabowo," tegas Riza.
Kritik Bantuan Rohingya
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengkritik bantuan yang diberikan pemerintah kepada warga etnis Rohingya di Myanmar. Menurut dia, hal tersebut hanyalah pencitraan yang dilakukan pemerintah. "Kalaupun kita sekarang kirim bantuan (kepada Rohingya), menurut saya itu pencitraan. Kirim bantuan pun tak sampai," ujar Prabowo.
Prabowo mengatakan, Indonesia harus menjadi bangsa yang kuat untuk membantu etnis Rohingya di Myanmar. Jika Indonesia kuat, kata Prabowo, maka Indonesia akan disegani oleh bangsa lainnya. "Jadi saudara-saudara percaya sama saya, kalau kita kuat kita bisa bantu kaum Rohingya," kata dia, Agen Domino Online.
Prabowo mengatakan, Indonesia harus menjadi bangsa yang kuat untuk membantu etnis Rohingya di Myanmar. Jika Indonesia kuat, kata Prabowo, maka Indonesia akan disegani oleh bangsa lainnya. "Jadi saudara-saudara percaya sama saya, kalau kita kuat kita bisa bantu kaum Rohingya," kata dia, Agen Domino Online.
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments